Senin, 21 Mei 2012 - 0 komentar

Persepsi Tentang Cinta

Banyak yang bilang cinta itu menyakitkan. Tapi bagi ku persepsi persepsi itu muncul ketika mereka sedang merasakan apa yang ia rasakan. Misalnya saja saat ia sedang berkenbcan dengan pacar yang disayang, mereka makan makan denagn tenang dan banyak senyum dengan berbagai canda tawa dengan pasangan nya. Mereka juga banyak mengucap janji, kadang juga sumpah sampai diucapkan nya. Mereka mungkin juga membahas tentang masa depan mereka, lalu saat itu lah mereka berdua mengucapkan sebuah persepsi bahwa cinta itu indah. Setia itu indah. Dan masih banyak lagi yang akan mereka persepsikan dengan sebuah keadaan yang seperti itu. Namun saat beberapa tahun kemudian hubungan mereka menjadi renggang dikarenakan sebuah pertikaian dimana sang cewek selingkuh karena telah bosan dengan pasangan nya, maka sang cowok pun tersakiti melihat keaddan seperti itu. Kemudian sang cowok akan banyak berucap dan bertanya mengapa kau lakukan itu? Apa kau tak ingat janji yang kau ucapkan? Apa kau lupa? Dan masih banyak lagi yang akan diucapkan sang cowok setelah melihat keadan yang seperti itu. Tanpa sebuah waktu, sang cowok tersebut akan sakit hati sangat mendalam dikarenakan sangat lah setia pada sang pacar nya tersebut. Kemudian pada akhirnya sang cewek mutusin untuk meninggalkan pasangan lama nya itu karena bosan. Bagaimanakan perasaan sang cowok? Sakit bukan? Nah pada saat itu lah sebuah persepsi yag melenceng dari pesepsi pertama yang diucapkan sang cowok pun keluar, yaitu setia itu menyakitkan, cinta itu menyakitkan, cewek munafik, percuma kalian janji, dan banyak lagi yang akan dipersipkan oleh sang cowok yang bertema kan kesakitan dan sebua kesia-sia an akan setia. Dari itu semua kalian mungkin juga bisa membayangkan betapa akan banyak lagi tentang persepsi yang akan muncul melihat keadaan yang seperti itu, melihat roda diatas, lalu tiba tiba terkejut dengan roda dibawah. Sungguh hal yang sangat aneh tapi kenyataan. Namun bagi kusendiri cinta itu hal yang sulit untuk didapat. Dan sampai sekarang aku baru sadar, bahwa cinta tulus ada pada ibuku sendiri yang telah merawat ku hingga sedemikian besar. Sehingga aku bisa menulis, membaca, dan banyak lagi. Ku masih ingat tentang marahnya ibuku karena ku takbisa menulis angka 8, dengan kemarahan ibu itu aku sangat takut, aku dimarahi dengan penuh kasar. Saat itu kumulai merasa bahwa ibu bukan lah sosok orang yang baik. Tapi setelah ku bisa menulis angka 8 yang baik kini aku sadar, bahwa tak akan bisa kulakukan ini tanpa Ibu, Ibu ku tersayang. Ku saat ini mulai lebih menyayangi dari apa yang sebelum nya. Cinta yang tulus adalah dari ibu sungguh.
 Dan kemarin saat ku pulang dari Ngawi menuju rumah, aku melihat sebuah truk yang bertuliskan "LUPAKAN CINTA DEMI RUPIAH", ku langsung tertawa lepas. Sungguh hal itu sangat lah lucu bagiku. Truk itu kutemui dijalan Sidowayah-Trinil. Tanpa pikir langsung saja kuambil HP dari saku dan akhirnya ku foto9 (tapi jangan ditiru adegan seperti itu".




Hal ini juga menunjukan pada ku bahwa disini persepsi mereka tentang cinta juga berbeda. Bagi mereka yang pekerja keras tanpa mengingat waktu dan hanya uang yang mereka pikirkan, maka mereka akan menunjukkan persepsi itu yaitu "LUPAKAN CINTA DEMI RUPIAH". bagi ku ini persepsi atau pendapat yang lazim jika diucapkan untuk sang pekerja keras.

Maka dari itu bagi kalian yang terkadang tidak setuju dengan pendapat teman anda, entah itu teman skolah, kerja, main ataupun yang lainnya jangan lah kalian memprotes atau memarahinya. Ingatlah mereka ucapkan itu karena keadaan yang membuat mereka mengatakn pendapat itu.

0 komentar:

Posting Komentar